Tugas Mandiri 7

 A02_JULIAWAN WAHYU PRATAMA

A. BUAT RINGKASAN 10 POIN PENTING

  1. Informasi ilmiah adalah informasi yang dihasilkan melalui penelitian sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. 
  2. Ciri-ciri informasi ilmiah: berbasis riset, objektif, terpublikasi, dan didukung bukti.
  3. Jenis sumber informasi ilmiah meliputi artikel jurnal, prosiding, skripsi/tesis, buku referensi, laporan penelitian.
  4. Teknik penelusuran informasi ilmiah yang efektif: menentukan kata kunci & sinonim; menggunakan sumber seperti Google Scholar, DOAJ, GARUDA, SINTA; memakai operator Boolean (AND/OR/NOT) dan filter pencarian.
  5. Manajemen hasil pencarian juga penting: menggunakan aplikasi seperti Zotero dan Mendeley untuk mengelola referensi.
  6. Evaluasi dan validasi sumber ilmiah memiliki kriteria: akurasi, otoritas, objektivitas, cakupan, dan kekinian. 
  7. Menangani hoaks akademik dan jurnal predator: penting untuk cross-referencing, triangulasi sumber, dan menjaga etika penggunaan informasi (kejujuran, penghormatan hak cipta, transparansi).
  8. Penulisan kutipan dan daftar pustaka: penting untuk membedakan kutipan langsung dan parafrase; serta mengikuti format gaya penulisan (misalnya APA, MLA, Chicago) termasuk untuk sumber daring/non-konvensional.
  9. Implikasi jika kemampuan menelusuri & mengevaluasi informasi lemah: penggunaan sumber tidak valid, risiko plagiarisme, dan menurunnya kualitas karya tulis.
  10. Solusi yang disarankan: gunakan database terpercaya & alat manajemen referensi; terapkan kriteria evaluasi 5W (What, Who, Why, When, Where); lakukan pelatihan penggunaan Zotero/Mendeley untuk efisiensi penulisan ilmiah. 

B. PERTANYAAN PEMANTIK

  1. Apa perbedaan antara informasi ilmiah dan informasi populer?
    Jawaban:
    Informasi ilmiah adalah informasi yang bersumber dari hasil penelitian atau kajian akademik yang disusun secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan, biasanya diterbitkan dalam jurnal, prosiding, atau laporan penelitian. Sedangkan informasi populer bersifat umum, ditulis dengan bahasa ringan, dan ditujukan untuk masyarakat luas, seperti berita di media massa atau artikel di internet. Informasi ilmiah menekankan pada obyektivitas dan bukti data, sedangkan informasi populer lebih menekankan daya tarik dan kemudahan dibaca.
  2. Bagaimana cara menelusuri informasi ilmiah yang valid di internet?
    Jawaban:
    Untuk menelusuri informasi ilmiah yang valid, kita perlu:
    • Menentukan kata kunci dan sinonim yang tepat sesuai topik penelitian.

    • Menggunakan sumber terpercaya seperti Google Scholar, DOAJ, GARUDA, SINTA, atau portal universitas.

    • Memakai operator Boolean (AND, OR, NOT) agar hasil pencarian lebih spesifik.

    • Melakukan filter hasil pencarian berdasarkan tahun, jenis publikasi, dan penulis.

    • Mengelola hasil pencarian menggunakan aplikasi seperti Zotero atau Mendeley supaya referensi tersusun rapi.

  3. Sebutkan kriteria untuk menilai kredibilitas sebuah jurnal ilmiah?
    Jawaban:

    Kriteria untuk menilai kredibilitas jurnal ilmiah meliputi:

    1. Akurasi: isi tulisan sesuai dengan fakta dan hasil penelitian.

    2. Otoritas: diterbitkan oleh lembaga resmi atau penerbit akademik yang diakui.

    3. Objektivitas: tidak bersifat promosi atau opini pribadi.

    4. Cakupan: membahas topik secara mendalam dan relevan.

    5. Kekinian: terbitan terbaru, memperbarui informasi yang sudah ada.

    Selain itu, penting memastikan jurnal tersebut bukan jurnal predator, dengan cara mengecek di indeks resmi seperti SINTA atau DOAJ.

  4. Mengapa penghindaran plagiarisme penting dalam penulisan ilmiah?
    Jawaban:
    Penghindaran plagiarisme penting karena plagiarisme termasuk pelanggaran etika akademik. Tindakan ini menunjukkan kurangnya kejujuran ilmiah dan dapat merusak reputasi penulis maupun institusi. Selain itu, plagiarisme juga melanggar hak cipta penulis asli. Dengan menulis kutipan dan daftar pustaka secara benar, kita menunjukkan integritas dan tanggung jawab ilmiah sebagai mahasiswa.
  5. Bagaimana format penulisan daftar pustaka untuk sumber daring??
    Jawaban:
    Untuk sumber daring, format penulisan daftar pustaka mengikuti gaya sitasi seperti APA Style, dengan urutan:

    Nama Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs atau Jurnal. URL

C. PERTANYAAN REFLEKTIF

  1. Ceritakan pengalaman Anda menggunakan sumber tidak valid dan dampaknya?
    Jawaban:
    Saya pernah menggunakan sumber dari blog pribadi yang tidak mencantumkan penulis maupun referensi yang jelas untuk tugas kuliah. Awalnya saya merasa sumber tersebut cukup relevan, tetapi setelah dikoreksi dosen, ternyata informasinya tidak akurat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dampaknya, nilai tugas saya berkurang karena dianggap kurang ilmiah. Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa penting sekali memeriksa kredibilitas sumber sebelum digunakan dalam karya ilmiah.
  2. Bagaimana Anda membedakan jurnal ilmiah terpercaya dan jurnal predator?
    Jawaban:
    Saya membedakannya dengan melihat indeks dan penerbitnya. Jurnal terpercaya biasanya terindeks di database resmi seperti SINTA, DOAJ, atau Scopus, memiliki proses peer-review yang jelas, serta mencantumkan informasi editor dan afiliasi institusi yang valid. Sedangkan jurnal predator sering kali meminta biaya publikasi tinggi tanpa proses review yang transparan, memiliki situs web tidak profesional, dan sering mengirim email undangan publikasi secara massal. Saya juga membiasakan diri untuk memeriksa ISSN dan reputasi penerbit sebelum menggunakan jurnal sebagai referensi.
  3. Apa kesulitan terbesar dalam menulis daftar pustaka? Bagaimana mengatasinya?
    Jawaban:
    Kesulitan terbesar saya adalah menulis format daftar pustaka dengan benar dan konsisten, terutama ketika harus mengikuti gaya tertentu seperti APA atau IEEE. Kadang saya lupa urutan elemen seperti nama penulis, tahun, dan judul. Untuk mengatasinya, saya mulai menggunakan aplikasi Mendeley agar referensi otomatis tersusun sesuai format. Selain itu, saya juga menyimpan contoh format dari panduan penulisan universitas agar bisa dijadikan acuan setiap kali menulis tugas.
  4. Apakah Anda pernah menggunakan Mendeley/Zotero? Jelaskan pengalamannya.
    Jawaban:
    Ya, saya pernah menggunakan Mendeley. Awalnya saya merasa agak bingung karena harus menginstal plugin di Word dan memahami cara mengimpor referensi. Namun setelah terbiasa, Mendeley sangat membantu dalam mengatur file PDF jurnal, memberi catatan penting di tiap artikel, dan menyusun sitasi otomatis di Microsoft Word. Pengalaman itu membuat saya sadar bahwa manajemen referensi digital sangat efisien dan menghemat waktu dibanding menulis manual.
  5. Perbaikan apa yang akan Anda lakukan dalam menulis kutipan ke depan?
    Jawaban:
    Ke depan, saya akan lebih disiplin dalam mencatat setiap sumber sejak awal penelitian, sehingga tidak ada referensi yang tertinggal. Saya juga akan memastikan setiap kutipan disesuaikan dengan format penulisan yang benar, baik untuk kutipan langsung maupun tidak langsung. Selain itu, saya berencana lebih sering menggunakan Mendeley atau Zotero agar proses sitasi lebih rapi, konsisten, dan sesuai standar akademik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Terstruktur 3

Tugas Terstruktur 2

Tugas Terstruktur 1